berat badan vs niat

Ahhh.. Memang paling nikmat kalo sudah menyelesaikan "setoran"di toilet.. Hihihi... *maaf kalo kalian bacanya sambil makan yak.. gak usah dibayanginnn* Badanku pun merasa plong, batinku.. "wahh lumayan nih habis p**p, bisa turun sekilo lah.." Kuambil lah timbangan digitalku yang sudah terparkir nganggur sekitar dua mingguan... Dannnnn... Pemirsaaahhh!!! Aku naik sekilo koma berapaaaaaa gitu.. Kalian bisa bayangkan betapa kecewanya aku *lebay*...

Bagi sebagian besar kaum wanita, pertanyaan seperti, "berat badan kamu naik yah??", atau, "kamu gemukan yah?", merupakan pertanyaan paling menyebalkan.. Apalagi melihat dengan mata sendiri angka di layar timbangann yang bertambah 1 kg.. Itu rasanya mules, tapi gak berasa pengen p**p. Aku lalu me-listiing makanan yang ku makan kemarin, adakah kalori berlebih *dan memang seringnya berlebih sih.. Hihihi*

Bagi kalian kaum pria, pastinya akan mengernyitkn dahi saat membaca tulisanku ini.. Atau bahkan langsung keingat pacar-pacar kalian yang sering menanyakan, "sayang.. Aku gemuk gak?", dan kalian akan bingung menjawab. Dijawab "nggak", dia pasti akan bilang boong.. Tapi kalo dijawab ïya", well you better stay away from her.. Sebelum tanduknya keluar disusul dengan suara melengking.. Uppss.. Galak amat yakk...

Berat badan berlebih merupakan momok sebagian besar kaum wanita.. Mereka menjadikan alasan body proporsional akan sangat bagus apabila memakai dress yang press body, atau model baju mini lainnya yang akan kelihatan pas di badan. Selain itu, kenaikan berat badan juga berpengaruh pada bentuk muka yang semakin "chubby"sehingga jadi gak pede kalo difoto, ataupun di depan layar kamera *khususnya bagi aku yang mata pencahariannya di depan kamera... Hiksssss*

Lalu dalam keadaan tertekan justru membuat kaum wanita lebih kreatif sepertinya.. Mereka mencoba beragam cara untuk menurunkan berat badan.. Mulai dari melakukan diet ketat, sampai lebih giat browsing obat atau minuman pelangsing ketimbang browsing data mengenai pekerjaannya di kantor. Tapi semua cara itu pasti ada resiko dan konsekwensinya.. We all know about those, gals.. Lantas gimana caranya supaya bisa langsinggg???

Tulisanku ini bukan seperti promo obat pelangsing yang ada di internet.. Yang awalnya menulis fakta bahwa kenaikan berat badan itu tidaklah bagus, lantas aku memberikan solusi yah.. Aku hanya sedikit berbagi cerita.. Dulunya pun aku selalu melakukan berbagai macam cara untuk menurunkan berat badan, dan gak berhasil.. Entah kenapa.. Mungkin aku anaknya susah untuk disiplin mengikuti menu diet, atau minum obat diet secara teratur..

Sampai akhirnya mamaku sendiri yang berkomentar.. Keinginan untuk langsing itu dari diri sendiri.. Kalo diri sendiri tidak niat untuk menurunkan berat badan, biar coba 10 macam cara sekalipun, pasti tidk akan berhasil.. Tapi kalo dari diri sendiri berniat, gak perlu minum obat diet, atau gak makan nasi seharian, kamu cukup mengatur pola makan, dan lakukan aktivitas seperti biasa.. Well.. So far.. It worked sih..

Lalu aku mulai mikir, kenapa yah beratku naik lagi hari ini? Itu karena aku niaaattt makann.. Hehehe.. So.. Start your day with good intention.. Niat hidup sehat.. Niat makan yang cukup.. Niat makan yang sehat, dan niat-niat lainnya yang bisa membuat kita menerima diri kita apa adanya.. No matter how fat or big you are, just start your day with good intention.. Termasuk stop ngemil dulu untuk sementara.. Hihihihi...

Belajar (lagi)

Baru dan menantang... Itu yang sedang kualami belakangan ini di tempat kerjaku yang baru. Meskipun berada di bidang yang sama, tapi kali ini sering buat aku gelisah dan gak bisa tidur.. *jatuh cinta mah lewattt* Malah kadang jadi cengeng karena pengen semuanya berjalan lancar dan sempurna, which is itu agak sulit bagi aku yang masih harus belajar dari nol lagi. Ternyata banyak hal yang belum kukuasai selain hanya membaca berita, tersenyum depan kamera membaca prompter dengan vokal yang memadai, atau sekedar improvisasi nada dalam membaca berita..

Awalnya bertanya-tanya, apakah aku salah mengambil keputusan?? Ataukah ini memang bukan bidangku dan lebih baik berkarya di tempat lain?? Terima kasih buat my Mr. Glasses yang sangat sabar mendengarkan keluh kesahku dan di saat aku reda dengan keluhanku, dia memberikan sedikit nasehat, tentunya dengan gayanya, gak sok tau... tapi gak kayak orang tua juga *maaf yah buat yang merasa sudah tua.. Hihihihi* Tapi aku adalah aku.. Keras kepala, selalu merasa bahwa pikiranku yangpaling benar, dann tidak jarang itu negatif tentang diriku, bahkan membuat aku jadi pesimis..

Mungkin ini yang aku butuhkan sebenarnya... Mungkin memang hidup itu lebih baik diisi dengan edukasi, pengetahuan, dan kebaikan... Tidak hanya sekedar memikirkan bagaimana aku terlihat baik di mata orang lain... Mending mengisinya dengan sesuatu yang baik dan berkualitas dulu, baru aku bisa angkat dagu dan mengatakan bahwa aku mampu.. Tidak hanya sekedar memikirkan betapa rumitnya menjalani kehidupan yang berbeda dengan keinginan dan harapan kita..

"Mengapa tidak coba kamu jalani dulu, dear?" Begitulah kalimatnya ketika aku mulai merasa berat.. Dan sedikit lagi air mataku mengalir... Hufff.. Judulnya doang anak sulung.. Dalamnya manja abesssss... Well.. Dan inilah aku yang memasuki bulan keempat di kantor yang baruku.. Banyak yang kualami, tidak sedikit yang buat aku kecewa, tapi alhamdulillah berkah dan kasih-Nya kian melimpah lewat mereka yang kutemui di kantor.. Lewat dia yang selalu memberikan komentar objektifnya.. Kadang gak nyaman kudengar awalnya.. Tapi dia benar.. Dan... Aku belajar.. Belajar merasakan kekalahan, dan bangkit..

29 Januari 2012
22.30 wib
...@ kamar kos kuhhhh..

terima kasih, Tuhan

Hari ini... Tujuh hari memasuki bulan November di tahun 2011 ini.. Alhamdulillah berkah-Nya bak oase yang mengalir di antara bebatuan yang harus kulewati..

Entah itu karang ataupun kerikil, tergantung setiap insan menyebutnya, karena rute perjalanan berbeda dalam satu peta kehidupan meskipun nantinya akan bertemu di satu zona.

Terlalu banyak kisah yang... maaf.. tak sempat kubagi selama 9 bulan terakhir ini.. Perih luka itu bisa kembali berdenyut, bila kuceritakan rasanya.. Namun euforia bersyukurku pun takkan habis, bila kututurkan lewat kata-kata..

Dann saat ini aku sadari.. Bahwa berkah yang Dia janjikan, tak pernah dipamerkan di depan etalase kehidupan ini.. Tak pernah Dia berikan semudah membalikkan telapak tangan..

Aku menikmati cara-Nya mendidikku, menegurku.. Aku bersyukur atas cinta dan kasih sayang-Nya lewat dekapan mereka di sekitarku.. Lewat senyum dan sapa mereka, yang menguatkan aku.

Aku... Aku malu.. Aku malu atas semua yang Dia suguhkan, yang tak kubayar impas dalam sujud dan lafadz dzikirku, dalam tingkah dan perkataanku.. Bahkan sampai aku mengucapkan "Terima kasih, Tuhan"